Abstrak
Tepat pada tanggal 20 Mei 2002 Timor -Timur (dulunya) resmi menjadi anggota PBB dengan Nama (Republika Demokratika de Timor –Leste) Dengan berada di antara dua Negara besar Yakni Indonesia dan Australia maka Timor-leste dituntut untuk menyiapkan paket wisata yang beda sehingga mendatangkan keunikan dalam pemasaran demi menarik wisatawan manca negara. Timor-Leste memiliki banyak sejarah menarik yang bisa di kombinasi dengan wisata lain sehingga menjadi daya pikat terhadap wisatawan mancarengara. Sejarah yang bisa dijadikan paket wisata Mulai dari Kedatangan bangsa Portugis (1515 -1974) dan situs- situs peniggalannya, kedatangan Jepang pada perang dunia II (1946 -1948) dan kedatangan Indonesia (1975 -1999), budaya, maupun alam laut yang exotic. Apalalagi didukung dengan masuknya Negara Timor-leste sebagai bagian dari lima Negara pencetus Inisiatif Segitiga Terumbu Karang (Pilipina. Indonesia. Papua Nugini. Malaysia. Kepulauan Solomon). Boata laut Timor – Leste akan menjadi daya tarik sendiri karena masih benar –benar asli.Tempat –tempat yang menjadi Spot diving sangat banyak.
Pendahuluan
Timor-leste merupakan negara baru yang secara dejure dan defacto merestorasi kemerdekaannya pada tanggal 20 Mei 2002. Dengan pengakuan dunia Internasional maka telah bertambah jumlah destinasi wisata baru di kawasan asian tenggarah. Secara territorial Timor-leste berada disebelah utara Australia dan bagian timur pulau Timor Indonesia (NTT). Wilayah Timor-leste memiliki luas wilatah 15,410 km2. Meliputi pulau Kambing atau Atauro, Jaco, dan enklave Oecussi-Ambeno di Timor Barat. Dari kondisi letak geografis yang tidak jauh berbeda dengan masyakatk Belu ( NTT) tentu saja akan mengesankan para turis dunia dalam melihat pariwisata di Timor-Leste sebagai sebuah kesamaan. Hal – hal semacam ini yang harus di pertimbgankan secara cerdik oleh Kementrian Pariwisata Timor-leste dan stake holder yang bergerak di bidang kepariwisataan dalam mengemas paket –paket wisata yang akan di pasarkan ke turis manca negara. Kembinasi wisata Alam dengan budaya, ekowisata laut dengan atraksi –atraksi local, sejarah dengan coliner dan lain –lain. Kombinasi Pariwisata pada masa sekarang merupakan acuan penting dalam mengelola potensi pariwisata. Berhubung Pariwisata Timor – leste sekarang dalam tahap pembangunan, maka efektif, efisien dan keunikan menjadi hal penting bagi Kementrian Pariwisata Timor-leste dan stake holder waktu menyiapkan paket –paket wisata. Bila Tidak demikin maka citra destinasi Timot- Leste akan hilang dimata wisatawan mancanegara (Pg 85).
A. Pengembangan Wisata Sejarah, Budaya dan Ekowisata di Timor-Leste
Timor-Leste memiliki keanekaragaman budaya,sejarah dan ekowisata yang tidak kalah menariknya. Dari sejarah dan budaya terjadi akulturasi antara bangsa Portugis dan bangsa Indonesia,mampu manjadi dorongan tersendiri bagi kedua masyarakat itu untuk berkunjung kesana. Berbasis pada sumberdaya warisan budaya, sejarah dan ekowisata dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan berbagai ragam daya tarik wisata . Di banyak negara, objek budaya telah banyak dimanfaatkan dengan perolehan devisa yang besar. Sebagai perbandingan di beberapa lokasi, objek-objek wisata budaya seperti di Tetihuacan (Mexico), Persepolis (Iran) atau Williamsburgh (AS), melalui pengelolaan yang optimal menghasilkan ratusan juta dollar. Bahkan keberadaan museum sebagai salah satu objek wisata budaya di negara Amerika Serikat memberikan konstribusi yang cukup besar bagi pendapatan negaranya. Pada tahun 1994 saja tercatat dari pengelolaan museum saja telah menghasilkan 36, 8 milyar dollar.
Berbagai warisan budaya dari masa Pendudukan Portugal hingga Integrasi dengan Indonesia dan pada akhirnya merdeka merupakan objek dan daya tarik wisata yang menarik minat wisatawan mancanegara. Sejarah Timor-Leste dengan Rentetan peristiwa yang ada bisa dijadikan daya tarikwisata Heritage. Timor Portugis adalah nama Timor Timur ketika berada di bawah kontrol Portugis. Selama periode ini, Portugal membagi pulau Timor dengan Hindia Belanda, dan kemudian dengan Indonesia. Orang-orang Eropa pertama yang tiba di wilayah itu Portugis pada 1515. Biarawan Dominika membangun kehadiran di pulau itu pada tahun 1556, dan wilayah itu dinyatakan sebagai koloni Portugis di 1702. Setelah Lisbon-menghasut proses dekolonisasi pada tahun 1974 (www. Wikipedia. Com).Pada Perang Perang Dunia II, pada bulan Februari 1942, Timor Portugis diduduki oleh pasukan Jepang.Dengan tujuan menjadikan Timor Portugis sebagai base camp untuk kemudian menyerang Australia. Pendudukan itu berakhir 1943 setelah Hirosima dan Nagasaki dibom. Tepat pada 1943 Timor Portugis diambila alih kembali oleh pemerintahan Portugal (www. Wikipedia. Com)Dan Tepat pada 7 Desember 1975.Indonesia masuk ke Wilayah Timor –portugis. Dengan sebutan Operasi Seroja. Pendudukan berkhir 4 sempember 1999. (www. Wikipedia. Com)
Dalam ekowisata Timor –leste juga punya peluang untuk itu. Obyek wisata ekowisata bahari yang bisa dikunjungi Pengalaman menyelam yang spektakuler Melihat rupa ikan hiu kecil dan tuna secara langsung, atau penyu, ikan mackerel serta barakuda, semuanya dapat Anda lakukan ketika menyelam di sepanjang bukit yang terendam di pantai dekat wilayah Tibar. Pilihan lainnya yang tak kalah menarik ialah diving di Pulau Atauro, yang berjarak 20 kilometer dari pelabuhan Dili. Bila Anda berkunjung ke Timor Leste pada Oktober dan November, ikan paus humpback atau ikan paus sperma akan ada di pemukaan lepas pantai. Banyak tempat menarik lainnya yang dapat Anda manfaatkan untuk menyelam. Baik di timur atau barat Kota Dili, terumbu karang yang ada belum tersentuh ulah-ulah nakal manusia yang tak bertanggung jawab. Pulau Jaco Menjadi permata di mahkota bagi negara ini, laut indah di Tutuala dimana kejauhan tampak 9 pulau dari gugusan kepulauan Maluku Jaco ada dititik paling timur di Timor Leste. Terdapat objek wisata pantai yang indah di liquisa dan danau alam di Baubara. Panorama yang indah. Sepanjang jalan ke Perbatasan Batu gede kita bisa menikmati pemandagan laut dan pohon bacau lebat sekitar jalan. Atauro Atauro kampung tur adalah salah satu pulau kecil yang semua dikenal ke Pulau Kambing, tempat bagi orang Portugal diwaktu Pemerintah Caitano Marselo. Atauro merupakan bagian dari distrik Dili, ada tiga desa seperti desa, dan makili Beloi. Oktober Sekitar Itu membentang 1.162 kilometer yang 314 meter persegi dengan 550 di atas permukaan laut. Populasi sebagian besar tinggal di daerah pesisir. Ketika kita berada di sana kita akan mendapatkan Pengalaman yang tak terlupakan di mana ikan akan kail dan lauk adalah beras, menutupi daerah tersebut dengan keindahan bangku, tradisional utama kasar Yang Tukir sebut "api di bambu ikan" alkohol tradisional dan Sate Untuk Wisata budaya adalah sbb : Timor-Leste memili tiga belas kabupaten dengan etnis yang yang hamper sama dengan Etnis di bagian Belu. (Barat Nusa Tengarah Timur). Oleh karena itu banyak sekali kesamaan tarian daerahnya.Dengan kesamaan itu dapat menjadi peluang bisa juga sebaliknya. Makanya dengan munculnya industrialisasi pariwisata, telah mendorong pengembangan pariwisata budaya di berbagai negara Termasuk Timor-leste. Dengan kesamaan budaya oleh kedua wilayah akan memberi daya tarik sendiri dalam proses kelestarian dan keberlanjutan kebudayaan.
Ket
1. Tebe Dai ( Tarian ) dari kabupaten Suai
2. Ukiran Tradisional dari Atauro
3. Pakian adat Dari etnik Mambae
4. Tebedai ( Tarian) penyambutan dari Emera.
5. Pakaian adat Distrik Lospalos
6. Gong Di rumah adat Aileu
7. Babadok dari Suai
8. Tihal Fuan(Tarian dengan selendan putih)Tarian ini dari Kamanasa.
9. Kasa ( Tarian Berburu)dari Manatuto
10. Pakaian adat Untuk Bagi perempuan dan laki –laki
Untuk pengembangan wisata sejarah budaya dan ekowista. Kemetrian pariwisata Mulai melakukan inventarisasi dan perawatan pada situs –situs dan bangunan - bangunan peninggalan baik dimasa kolonisasi dan Integrasi sehingga bisa terjaga keahlihannya. Wisata bahari Timor-Leste dikatakan belum dijemah sehingga penjagan dan pengawasan perlu. Tapi semua programa tersebut belum berjalan mulus karena ketersedian sumber daya manusia yang masih terbatas.
Perkembangan pariwisata mulai meningkat meski belum dikategorikan signifikan. Hal ini dilihat dari data kunjungan wisatawan tahun 2008, tercatat sejumlah 2343 wisatawan mancanegara mengunjungi objek wisata di Timor-leste Angka kunjungan wisman tersebut telah memberikan devisa negara sebesar 2.1 ribu dollar. Berhubung Timor-leste masih dibawah naungan PBB. Maka banyak juga kerabar yang pergi kesana Cuma menjenguk keluarga. Kebanyakan pengunjung seperti itu tidak dimasukan dalam data dinas Pariwisata Timor –leste. Daerah tujuan wisata yang banyak dikunjung adalaj Pulau Atauro, Jako dan Festival Ramelau. Dimana Festival diadakan setahun sekali tiap bulan Oktober.
B. Strategi Promosi Wisata Sejarah, Budaya dan Ekowisata di Timor-leste
Menutut Sayit Abdul. Upaya startegis yang dapat dilakukan untuk memajukan kepariwisataan antara lain :
1. Mengidentifikasi dan menggali potensi Objek Daya Tarik Wisata (ODTW). Langkah ini harus dilakukan dengan cermat agar dapat mengetahui secara keseluruhan mengenai kekuatan, potensi dan daya tarik wisata yang dimiliki. Diikuti dengan pendataan berbagai fasilitas penunjang pariwisata seperti akomodasi, transportasi, restoran, pasar seni, kerajinan rakyat dan yang lainnya.
2. Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak. Pengembangan kawasan wisata merupakan salah satu konsep pengembangan jaringan (Baiquni, 2004). Pola pengembangan jaringan pariwisata memerlukan kerjasama antar pemerintah daerah maupun sektor swasta secara sinergis. Pengelolaan pariwisata secara parsial oleh suatu daerah karena alasan kewenangan dan kepentingan daerah merupakan penyekatan terhadap pengembangan ODTW dan akan menghambat pengembangan sektor pariwisata. Landasan pola pikir yang diperlukan dalam pengembangan dunia pariwisata adalah berorientasi pada kebersamaan (mutuality). Melalui pola pikir ini diupayakan dapat meningkatkan kerjasama antara jenis jenis usaha pariwisata sebagai suatu kekuatan bersama yang bersinergi dalam membangun pariwisata di Timor –Leste
3. Perbaikan image dan revitalisasi produk pariwisata.
Strategi ini dapat dilakukan melalui promosi di berbagai media, baik cetak maupun elektronik serta brosur/leaflet yang menyajikan informasi potensi wisata dan kondisi keamanan suatu daerah. Promosi merupakan salah satu bagian dari bauran pemasaran pariwisata yang tidak bisa berjalan sendiri dan terpisah dari indikator-indikator bauran pemasaran pariwisata yang lainnya. Strategi pengembangan pariwisata harus memberikan rasa aman dan ketenangan bagi wisatawan untuk dapat menikmati obyek wisata yang disajikan. Melalui cara ini, citra suatu daerah dapat ditingkatkan, dan kesan baik bangsa lain terhadap bangsa kita dapat ditumbuhkembangkan. Berkembang atau tidaknya suatu daerah menjadi destinasi wisata bergantung pada produk pariwisata yang ditawarkan oleh daerah tersebut. Semakin bagus dan bersaingnya produk yang dihasilkan, semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut.
Produk pariwisata yang ada memerlukan sentuhan baru, dan dikemas lebih bervariatif agar tidak terkesan monoton dan murahan. Apabila ingin memperoleh kunjungan wisatawan yang lebih banyak, produk yang akan dijual harus mempunyai nilai tambah dan memiliki ciri khas yang membedakan dengan daerah lain. Sebagai ilustrasi, kalau selama ini kita menjual Pantai pasir putih dengan patung kristus rayanya, yang oleh wisatawan identik dengan keindahan pantai Senggiginya, maka wisatawan yang berkunjung kebanyakan yang menyukai wisata pantai. Kedepan, pantai pasir putih juga perlu memasarkan misalnya; cerita legenda buaya yang identik dengan bentuk pulau Timor –Leste, tenunan khas daerah dan yang lainnya, sehingga wisata sejarah budaya, dan alam dapat berkembang secara bersamaan yang pada akhirnya akan mampu membangkitkan gairah wisatawan untuk berkunjung dan memperpanjang masa tinggal.
4. Menentukan target dan segmen pasar. Pemasaran yang efektif mencakup estimasi jumlah angka kunjungan dan calon wisatawan. Strategi komunikasi pemasaran yang tepat dan andal akan membantu mempertemukan komponen penawaran pariwisata dengan komponen permintaanya, yaitu jumlah wisatawan yang berkunjung, lama tinggal, dan anggaran pengeluaran. Rencana terpadu tersebut juga akan memberikan sinyal dan arahan kepada segenap pelaku industri pariwisata dalam menjalankan usahanya. Disamping itu, produk pariwisata yang ditawarkan harus bervariatif agar dapat memenuhi selera wisatawan, karena masing-masing segmen pasar menghendaki produk dan tema yang berbeda-beda.
Pemasaran pariwisata yang baik dapat mendorong peningkatan lapangan kerja yang memadai, karena di dalamnya terdapat kegiatan ekonomi produktif mulai dari kerajinan, kesenian, makanan, transportasi, travel, herbal, dan sebagainya. Pengembangan pariwisata perlu diarahkan pada terciptanya kesempatan kerja dan berusaha di daerah sekitar obyek wisata.
Oleh karena itu, penataan dan pemeliharaan obyek-obyek wisata perlu ditingkatkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Hambatan budaya yang dialami oleh masyarakat lokal dalam menangkap peluang bisnis pariwisata, maupun potensi budaya yang unggul pada sekelompok masyarakat setempat tertentu, perlu diidentifikasi, dipahami dan ditangani dengan segala kepekaan budaya secara tepat dan bijaksana.
Dengan memahami berbagai potensi dan hambatan kultural yang ada pada masyarakat setempat, maka potensi wisata di seluruh daerah Timor –Leste dapat dimaksimalkan. Pengembangan pariwisata bukan hanya tugas kementrian pariwisata saja, tetapi juga pelaku bisnis pariwisata diharapkan dapat berperan aktif dalam mengembangkan destinasi sekaligus melaksanakan strategi pemasaran yang tepat, efisien, dan efektif terutama bagi ODTW yang potensial untuk dipasarkan. Dengan strategi tersebut daerah kurang berkembang akan menjadi daerah destinasi pariwisata yang mempesona dan menggairahkan.
C. Kebijakan Pemasaran Dalam Kementrian Pariwisata di Timor-Leste
Usaha di bidang pariwisata membutuhkan sistem pemasaran wisata yang tepat untuk mempromosikan produk wisata agar dapat mendatangkan banyak wisatawan dan mendapat keuntungan. Kementrian Pariwisata negara Timor –leste adalah lembaga dibawah kordinasi Mentri Pariwisata, perdaganggan dan indusrti. Kementrian pariwisata tersebut memiliki dua direksi antara lain. Direksi Nasional Pariwisata dan Direksi Pariwisata Penelitian dan Pemasaran. Kedua direksi itu bertanggunjawab terhadap semua masalah kepariwisataan yang ada di wilayah Timor –leste.
Pemasaran wisata yang digunakan bertujuan untuk mendiskripsikan stategi yang dilakukan oleh kementrian pariwisata Timor –leste sudah mencapai kata maksimal dalam pemasaran dan mempromosikan produk wisata Timor – leste keluar negeri.. Direksi pemasaran wisata menggunakan dua cara pemasaran wisata yaitu pemasaran secara internal dan secara eksternal. Pemasaran secara internal mengharuskan semua petugas obyek wisata memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan agar mereka merasa puas dan terkesan. Sedangkan pemasaran secara eksternal adalah dengan cara mempromosikan produk wisata kepada masyarakat luas kepada wisatawan dan calon wisatawan yang akan berkunjung ke Timor –Leste.
Penutup
artikel ini menjadi bisa member sedikit informasi kepada teman –teman dan para calon tourist yang ingin melakukan perjalan ke Timor –Leste “ do More, See more and enxperince more In East Timor“ Untuk mengakiri artikel ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu masukan, kritik dan saran dari teman –teman untuk memperbaiki tugas –tugas berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kotle Philip & Armstrong Gary Dasar- Dasar Pemasaran, Intermedia Jakarta,
1991 Ed 5.
Drs H. Oka A. Yoeti, MBA. Pemasaran pariwisata terpadu, angkasa
Bandung 1994.
Gamal Suwantoro,SH. Dasar- dasar pariwisata, andi Yogyakarta,
2004, Ed 2.
Prof. Ir. Kusudianto Handinoto, Perencanaan pengembangan destinasi Pariwisata ,
UI Press 1996.
Ir. Chafid Fandeli, Dasar- dasar manegemen pariwisata alam,
Library yokyakarta 1995
DR. Winardi, S. E. Azas – azas marketing, Alumni, Bandung, 1980
Freddy Rangkuti Analisis Swot Teknik membedah kasus bisnis,
PT Gramdia pustaka utama, Jakarta 2002
Prof. DR. Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung 2007(revisi terbaru)